Dasar Perancangan Human Computer Interaction
Dasar Perancangan HCI
Saat kita mendesain sebuah rancangan, yang namanya bakat atau kreativitas itu tidak dapat di prediksi, yang namanya sebuah ide tidak muncul secara langsung begitu saja, bisa saja datang dengan cara lambat ataupun sebaliknya, biasanya dipengaruhi beberapa factor , bisa dari internal atau external(lingkungan).
Seseorang perancang system interaktif harus mampu meng-kombinasikan pengetahuan teknis dengan suatu “Mystical esthetic sense” tentang apa yang menarik bagi user, keinginan user terhadap sesuatu itu sangatlah berbeda-beda mengingat bahwa manusia diciptakan dengan berbeda pemikiran dimana satu dan yang lainnya tidak sama, namun dari sekian perbedaan bisa di generalkan, atau bahkan disama ratakan.
Desain Interface tidak sekedar Interface, namun juga dokumentasi, manual, tutorial, apa yang dikatakan, dikerjakan dan yang dibuat
Karakteristik desain menurut (Carroll and Rosson Deis)
- Design is a process not a state
- The design process is non hiearichal
- The process is radiaclly transformational
- Design Intrinsically involves the discovery of new goals
Pencapaian goals suatu User Interface sesuai dengan constrains
- Goals, Lebih menekankan untuk siapa ? mengapa mereka membutuhkan UI ?
- Constrains, pertimbangkan material dan platformnya
- Trade Offs, penyesuaian dari beberapa constrains
Prinsip Perancangan – HCI
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa user mempunyai knowledge, berikut beberapa prinsip pada saat merancang:
1. User-centered,
prinsip yang cenderung berorientasi kepada kebutuhan user, lebih kepada bagaimana user experience dengan cara menganalisis tujuan dan tentang user
2. Integrate knowledge & expertise
Prinsip yang memanfaatkan Sumber pengetahuan (Knowledge source), atau dari pakar (experts) yang berpengalaman sebelumnya
3. Iterative
Prinsip yang sangat memeriksa setiap rancangan memenuhi kebutuhan user
Tahapan ketika membuat user centered design, diantaranya
a. Analisa tujuan dan tentang user secara keseluruhan
b. Membentuk alternative rancangan, rancangan tidak hanya satu saja
c. Mengevaluasi dan menentukan spesifikasi dari suatu rancangan
d. Membuat prototype
e. Pengujian
f. Penyempurnaan
g. implementasi
Ada beberapa cara disaat kita mengevaluasi suatu perancangan diantara mengguanakan metode pengukuran subjektif dan objektif:
- Waktu penyelesaian suatu tugas (task)
- Perbaikan kinerja (berapa kali mencoba menyelesaikan task)
- Pengukuran kesalahan (error) yang dilakukan user, misalnya tombol delete dengan simpan terlalu berdekatan sehingga user selalu melakukan kesalahan.
- Ketahanan user bekerja, apakah user tahan dengan user interface yang dibuat ?
- Kepuasan subjektif
Mengapa Perancangan HCI sulit ?
Pada dasarnya pemikiran manusia itu berbeda-beda, dan sangat sulit untuk menganalisis perilaku manusia, fitur yang dirancangan tidak terkait dengan factor manusia, atau sebagai perancang terlalu focus pada domain tanpa melihat “lingkungannya”
Creativity Is Challenging !!!
Saat kita mendesain sebuah rancangan, yang namanya bakat atau kreativitas itu tidak dapat di prediksi, yang namanya sebuah ide tidak muncul secara langsung begitu saja, bisa saja datang dengan cara lambat ataupun sebaliknya, biasanya dipengaruhi beberapa factor , bisa dari internal atau external(lingkungan).
Seseorang perancang system interaktif harus mampu meng-kombinasikan pengetahuan teknis dengan suatu “Mystical esthetic sense” tentang apa yang menarik bagi user, keinginan user terhadap sesuatu itu sangatlah berbeda-beda mengingat bahwa manusia diciptakan dengan berbeda pemikiran dimana satu dan yang lainnya tidak sama, namun dari sekian perbedaan bisa di generalkan, atau bahkan disama ratakan.
Desain Interface tidak sekedar Interface, namun juga dokumentasi, manual, tutorial, apa yang dikatakan, dikerjakan dan yang dibuat
Karakteristik desain menurut (Carroll and Rosson Deis)
- Design is a process not a state
- The design process is non hiearichal
- The process is radiaclly transformational
- Design Intrinsically involves the discovery of new goals
Pencapaian goals suatu User Interface sesuai dengan constrains
- Goals, Lebih menekankan untuk siapa ? mengapa mereka membutuhkan UI ?
- Constrains, pertimbangkan material dan platformnya
- Trade Offs, penyesuaian dari beberapa constrains
Prinsip Perancangan – HCI
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa user mempunyai knowledge, berikut beberapa prinsip pada saat merancang:
1. User-centered,
prinsip yang cenderung berorientasi kepada kebutuhan user, lebih kepada bagaimana user experience dengan cara menganalisis tujuan dan tentang user
2. Integrate knowledge & expertise
Prinsip yang memanfaatkan Sumber pengetahuan (Knowledge source), atau dari pakar (experts) yang berpengalaman sebelumnya
3. Iterative
Prinsip yang sangat memeriksa setiap rancangan memenuhi kebutuhan user
User Centered Design
Tahapan ketika membuat user centered design, diantaranya
a. Analisa tujuan dan tentang user secara keseluruhan
b. Membentuk alternative rancangan, rancangan tidak hanya satu saja
c. Mengevaluasi dan menentukan spesifikasi dari suatu rancangan
d. Membuat prototype
e. Pengujian
f. Penyempurnaan
g. implementasi
Ada beberapa cara disaat kita mengevaluasi suatu perancangan diantara mengguanakan metode pengukuran subjektif dan objektif:
- Waktu penyelesaian suatu tugas (task)
- Perbaikan kinerja (berapa kali mencoba menyelesaikan task)
- Pengukuran kesalahan (error) yang dilakukan user, misalnya tombol delete dengan simpan terlalu berdekatan sehingga user selalu melakukan kesalahan.
- Ketahanan user bekerja, apakah user tahan dengan user interface yang dibuat ?
- Kepuasan subjektif
Metodologi Pengembangan user-center
Metodologi User-centered
1. Memahami konten
2. Analisis user
3. Analisis Task
4. Alokasi fungsi
5. Menentukan usability criteria
6. Merancang UI – mencangkup help dan dokumen
7. Membangun dan menguji prototype
8. Membangun dan menguji
9. Release, update dan pemeliharaan
Lalu Bagaimana UI yang sukses ?
Guidelines Document & process
1. Background/Warna (Word & Icons)
2. Layout screen (menu, margin, mana tombol/teks yang bisa di klik)
3. Input & output device (perlu touchscreen ? perlu suara ? )
4. Action Sequence (urutannya harus kemana, misalnya implementasi pada mengisi formulir, urutan harus diperhatikan)
5. Training (Help Function)
1. Memahami konten
2. Analisis user
3. Analisis Task
4. Alokasi fungsi
5. Menentukan usability criteria
6. Merancang UI – mencangkup help dan dokumen
7. Membangun dan menguji prototype
8. Membangun dan menguji
9. Release, update dan pemeliharaan
Lalu Bagaimana UI yang sukses ?
Guidelines Document & process
1. Background/Warna (Word & Icons)
2. Layout screen (menu, margin, mana tombol/teks yang bisa di klik)
3. Input & output device (perlu touchscreen ? perlu suara ? )
4. Action Sequence (urutannya harus kemana, misalnya implementasi pada mengisi formulir, urutan harus diperhatikan)
5. Training (Help Function)
Mengapa Perancangan HCI sulit ?
Pada dasarnya pemikiran manusia itu berbeda-beda, dan sangat sulit untuk menganalisis perilaku manusia, fitur yang dirancangan tidak terkait dengan factor manusia, atau sebagai perancang terlalu focus pada domain tanpa melihat “lingkungannya”
Creativity Is Challenging !!!
Dasar Perancangan Human Computer Interaction
Reviewed by Abd Rizal
on
7:40 AM
Rating:
No comments: